note 39

taken by me (11-11-11)

Kamu tau apa yang kuingat ketika melihat pemandangan indah ini? Kamu dan hanya kamu...
Aku rindu..
Kamu ingat ini persis 1 hari 1 tahun bukan?

(tak) terjawab

weheartit

Andai aku tau mengapa aku mengapa aku menyangaimu, mungkin semua jadi berbeda. Tapi setelah hampir setahun dalam rasa-rasa yang coba kukristalakan, tetap saja aku tak dapat menemukan jawaban itu dalam kata.

Kian hari kian ada rasa baru yang terkumpul di sana. Dengan warna dan rasa baru yang tak aku temukan sebelumnya dan membuat semuanya semakin rumit untuk didefinisikan dalam sepatah kata-kata, sebaris kalimat ataupun separagraf cerita.

Tapi satu yang aku tau : Jawaban itu selalu menjelma dalam bentuk-bentuk lain. Pada senyum simpulmu, pada mata itu, pada rasa yang hanya kutemukan jika bersamamu.

Sekian surat singkatku untuk diriku yang selalu mencari jawaban tentangmu..
Biarlah ini menjadi pencarian yang tak pernah putus dan terus bergulir bersamamu...

Bandung,2011-10-28 ( 12:09 pm)
ivy
*biru dengan jawaban yang belum ditemukan

note 38

Sayang aku rindu senyum ini.
Senyum lepas yang hanya akan ada jika bersamamu..
Senyum yang hanya akan terlihat jika aku memandangmu...

Bandung,2011-10-24 ( 10 :26 am)
ivy
*biru yang merindukan langit biru dan senyum lepas

-Topeng-

Sekeranjang topeng...
Topeng-topeng itu seperti dalang..
dalang yang jadi penghalang..
Penghalang bagi hati yang bertopeng..

bandung,2011-11-14 ( 09:53 am)

Pesta yang ku-mau

weheartit

Sayang.. Jika nanti sampai pada waktunya kita memutuskan untuk melangkah bersama. Aku ingin itu menjadi suatu momen sederhana dan bersahaja.

Aku tak ingin pesta mewah dengan seribu undangan atau gaun penuh kilau ataupun cincin berhias permata.

Aku hanya inginkan cincin perak karena perak dipercaya dapat menolak segala kejahatan. Menjauhkan kita dari segala bahaya harapanku.

Gaun pun tak usah yang terlalu berat dan ribet, aku ingin gaun putih polos dari satin saja, tanpa payet tanpa furing yang selalu membuat baju pesta menjadi gatal. Aku ingin gaunku bercerita padamu bahwa inilah aku polos tanpa hiasan dan pernak pernik itu.

Bunga tanganku bunga daisy yang kamu tanam khusus buatku. Bunga putih itu akan jadi pralambang dan kesabaranmu menemani aku yang kadang begitu manja dan terlalu sentimentil. Jumlahnya? Mungkin bisa disesuaikan dengan jumlah bulan-bulan yang telah kita lalui. Apa terlalu banyak? :)

Perjalanan kita akan dimulai di kapel kecil dengan orang-orang terpilih saja dan akan dilanjutkan dengan pesta kebun di belakang rumah kita di pojok kota. Cukup 1 meja bundar besar yang menandakan betapa orang-orang yang ada di lingkaran adalah orang terdekat.

Lalu perayaan akan ditutup dengan beberapa botol wine merah atau cointreau? mengingat kamu lebih menyukainya.

Ini hanya semacam potongan mimpi kecil tentang sebuah pesta yang kuharapkan dan coba aku kristalkan dalam sebuah tulisan.

Bandung,2011-10-10 ( 9:44 am)
ivy
*biru pada pagi hari dengan perasaan tak terbendung

note 37

Seperti pecandu yang selalu merindu (mu)

bandung,1-10-11
ivy
*biru penuh kilau

Berdansa di langit

taken at Tolikara-Papua

Dulu aku pernah bercita-cita untuk menggapai langit biru. Berenang-renang dan bisa bermain-main di atas sana. Bisa menyentuh dan memeluk awan yang katanya seperti bantal bulu berharga jutaan, tidur di atasnya dan berdansa denganmu.

Duduk dipinggiran awan menjulurkan kaki dan memandang ke bawah. "hmmm... bagaimana ya pemandangannya? " apakah sama seperti berada di atas burung raksasa yang sering membelah angkasa itu? Aku begitu ingin tau.. Apakah langit biru masih tetap seindah aku memandangnya dari bawah sini? Apakah sawah-sawah tetap hijau dan kemilau ketika diterpa surya? Oh.. bagaimana surya di sana? Terik kah? Mungkin aku harus menggunakan sun block jika aku berkunjung ke sana. Ingatkan aku ya!

Lalu sepertinya menyenangkan memandang nadi-nadi bumi yang bergerak pelahan dan menghanyutkan. Apakah ada hujan di atas sana? Apa yang terjadi dengan awan yang menghitam? Pastinya dia sedang bersedih.. Mungkin jika aku berkunjung ke sana aku akan mengajaknya bermain dan akan kuceritakan cerita lucu tentang anak manusia agar ia kembali membiru dan berseri, sehingga aku tak perlu membawa jas hujan.

Lalu bagaimana dengan bintang? Oh.. aku begitu mengaguminya.. Apakah aku bisa semakin dekat dengan bintangku? Berdansa dan menari bersamanya? Apakah aku bisa bertemu langsung dengan bintangku? Aku mengagumi cahayanya, teramat. Itu harapanku dulu..

Sebagian harapan itu mungkin kini telah merapuh dan menyerpih luruh beserta hujan. Namun untuk bintangku aku masih tetap mengaguminya dan berharap suatu waktu bisa berkencan dengannya.
sstt.. jgan bilang-bilang ya! ini rahasia kita.. Aku malu


Bandung,2011-09-07 ( 22 : 54 pm)
ivy
*biru dengan rindu pada langit biru

note 36

2 hal yang tak pernah bisa kusisipi, waktu hidupmu dan bukumu... Kadang mengelikan harus cemburu dengan lembar-lembar itu.
Hanya lelah...

Bandung,2011-09-07 ( 10 37 pm)
ivy
*biru yang lelah

note 35

why u allways make me cry?
Don't u even think about my feeling?
being invisibile is hard enough, please dont make it more complicated..
huff.. Forget it! it allways be a stupid monolog whithout respond!

Bandung,2011-09-03 ( 21: 28 pm)
ivy
*biru dengan rasa yang tak berbentuk

Kata patah-patah

Sayang.. Menulis surat cinta memang tak mudah..

Jika belum bisa menggunakan kata-katamu sendiri, kutiplah beberapa lirik lagu yang membuatmu bergetar. Potong-potong katakata patah-patah itu.

Tak apa.. biarkan katakata itu patah-patah dan mungkin tak berangkai. Bukankah pertama belajar bicara katakata dari mulutmu pun patah patah?

Sepatah-patah yang mungkin sulit untuk dimengerti atau bahkan tak terpahami. Tapi bukankah kata ini membahagiakan semua yang mendengarnya?

Percaya sayang.. Aku tak meminta katakata utuh.

Menulis surat cinta itu persis seperti saat kecil kamu belajar bicara, tak mudah, patah-patah tapi membuat yang mendengarnya menjadi cerah..


Bandung,2011-08-30 (22:02 pm)
ivy
*biru dengan senyum sumringgah..