surat pendek untukmu..

sayang... aku sadar belum mampu aku untuk menasehatimu. Jam terbangmu jelas jauh..jauh di atasku. Bahkan pengalamanku dikali duapun rasanya masih tak sebanding dengan milikmu. Tapi.. Aku sungguh tak sanggup hanya duduk diam melihatmu resah dan gelisah. lagian aku tak menawarkan banyak hal! Aku hanya menawarkan telingaku, sayang!

"Dengan hanya menceritakannya mampu mengangkat sebagian beban yang ada. " Aku tau ini terdengar klise, konyol dan kuno. Tapi sungguh ini berharga untuk dilakukan. Memang tak akan mampu aku menyelesaikan masalah pelikmu, tapi setidaknya mampu untuk sedikit memberimu ruang untuk sekedar menarik nafas diantara segala himpitan.

Sayang.. kamu menggambil tanggung jawab yang bukan milikmu, kadang! dan itu tanpa bermaksud meremehkanmu! Aku tak meragukan betapa dewasa,bijaksana dan berwawasannya dirimu. Ya..walau aku tak mengakuinya secara vocal kepadamu, tapi percayalah bahwa aku yakin sepenuhnya akan hal itu. Ada beberapa hal yang kadang memang tak datang tanpa banyak pilihan. Ada hal-hal yang selalu mampu mengiris-ngiris hatimu dan membuatmu merasa lebih baik tak mendengarkannya tapi terlambat. Ada hal-hal yang membuatmu serasa berada di dalam pasir hisap! Tak banyak ruang, tak menyisahkan pilihan dan membuatmu gelagapan. Dan aku tau hal itu sedang terjadi padamu..

Sayang.. kembali kukatakan padamu! aku belum mampu untuk menasehati atau sekedar memberi petuah dan pandangan, belum! dan aku rasa tak akan pernah mampu. Tapi aku mampu untuk mendengarkan keluh kesahnya, sekedar menemanimu dalam kesepian yang menyesakkan dan hampir membuatmu muntah itu. Setidaknya aku pikir itu seperti semilir angin sejuk di tengah badai padang pasir. itu saja..

Aku sudahi saja surat singkat ini, sebelum semuanya menjadi semakin dan semakin bertele-tele.

bandung,2010-06-23 ( 21.02 pm)
ivy
*biru dengan mata yang berat namun penuh dengan rasa tak tedefinisi