Ketika berada dalam satu ruangan, di mana ruangan tersebut memiliki kunci satu arah yang berati sekali ditutup maka pintu tak akan bisa dibukua, kecuali dari luar. Apa yang akan kita lakukan? Akankah kita membiarkan pintu itu tetap terbuka dan membiarkan semua "noise" yang ada di luar menganggu konsentrasi kita? atau kita akan dengan penuh percaya diri menutupnya, serta yakin nanti pasti akan ada yang membantu kita membukakan pintu itu dari luar? Ketika kita berteriak atau memanggil, pasti akan ada yang membantu kita?
Apakah ini tentang betapa positifnya kita melihat sesuatu? ataukah tentang betapa bersahabatnya kita dengan masalah? atau berapa ketahanan kita terhadap masalah? bukannya semua hanya perkara terbiasa? hmmm...Ini hanya pemikiran iseng yang terlintas begitu saja di tengah keriuhan kelas yang menganggap setiap murid yang terlambat sebagai penyelamat dan membuat pintu itu kembali terbuka.
Bandung,2010-02-03
ivy
*biru terinspirasi dalam keriuh renyahan gelak tawa di suatu kelas.
2 comments:
Tutup aja, tapi nggak sampe jeplek rapet ...
hahaha...
emang bgt Dea,tp itu bisa buat anak2 yg dr luar celingak celinguk ke dalam.. >,<
Post a Comment